Kamis, 03 Oktober 2013

PROFIL SUPRIYADI, S.Pd.

Bismillahirrahmanirrahim...

Seorang bayi laki-laki lahir ke Dunia pada tanggal 10 April 1988 di Kp. Chiaraginggang Desa Kedungsoka Kecamatan Bojonegara, yang saat ini berubah menjadi Kecamatan Puloampel. Bayi ini lahir dari buah perkawinan Bapak Sanifullah & Ibu Sania. Bayi yang lahir ini kemudian diberi nama SUPRIYADI. Nama yang singkat, jelas, namun padat makna. Supriyadi tumbuh tidak seperti bayi pada umumnya. Supriyadi tumbuh di kalangan keluarga yang serba kekurangan.

Pada Usianya yang sangat belia, Ibunya meninggal Dunia karena sakit. Ia dirawat & dibesarkan oleh orang tua laki-laki dan kakak-kakaknya. Kemudian pada usianya yang menginjak 5 Tahun, Ayahnya pun meninggal Dunia. Sejak itulah, Supriyadi hidup dan dibesarkan oleh kakak-kakaknya. Hidup tanpa ke dua orang tua dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang serba kekurangan. Walaupun dibesarkan dalam lingkungan yang serba kekurangan, Supriyadi tetap mendapatkan Pendidikan dari keluarganya, terutama Pendidikan Agama Islam.

Hidup tanpa ke dua orang tua bukan berarti Supriyadi kurang mendapatkan kasih sayang, kakak-kakaknya, teman-temannya, semua orang menyayangi Supriyadi. Selain Pendidikan Agama, Supriyadipun tetap mendapat Pendidikan Formal. Pendidikan Formal pertama ia dapat ketika ia masuk ke SDN Kalikeranjang. Pendidikannya di SD ini tidak berlangsung lama, ketika ia baru 1 bulan bersekolah, ia harus mengikuti Kakak tertuanya pindah ke Daerah Sumuranja Bakrie. Supriyadi pun terpaksa Pindah Sekolah di SDN Mangunreja 1. Ia menamatkan pendidikan pada Tahun 2008. Setelah lulus Sekolah Dasar, Supriyadi meneruskan Pendidikannya di MTsN Bojonegara hingga tamat pada tahun 2001. Pada Tahun 2001, Anak yang sering dipanggil Adi ini pindah lagi ke Tanah kelahirannya Kp. Chiaraginggang. Ia disarankan oleh kakaknya untuk meneruskan Pendidikan Agama & Formalnya di Daerah Orang yaitu Jawa Timur. Supriyadi tidak mau mengecewakan kakak-kakaknya, walau dengan berat hati ia menuruti permintaan kakak-kakaknya. Walau dalam hatinya, Adi berat untuk merantau ke daerah orang tersebut.

Pada tahun 2001, akhirnya Adi melanjutkan Pendidikan Agamanya di Pondok Pesantren Modern Burengan Kediri Jawa Timur. Ia pun meneruskan Pendidikan Formalnya di SMAN 1 Kediri Jawa Timur. Waktu terus berlalu, 3 bulan sudah Adi mencoba bertahan di Jawa Timur. Akhirnya, Adi pun memutuskan untuk pindah Sekolah dan kembali ke daerahnya sendiri. Dengan persetujuan kakak-kakaknya, Adi pun pindah Sekolah kembali ke SMAN 1 Bojonegara hingga tamat pada Tahun 2004. Ketika di SMAN I Bojonegara inilah, beliau mulai aktif berorganisasi. Ia aktif sebagai Mitramuda 1, kemudian juga aktif di Kepramukaan, aktif di Rohis, Aktif di Olahraga. Dalam kata lain, semua kegiatan Extrakurikuler yang ada di Sekolah tersebut ia ikuti seluruhnya. Keaktifannya berorganisasi berbuah manis, ia mulai dikenal Guru-guru, ia mulai dikenal Masyarakat di Daerah Bojonegara, kemudian iapun mendapatkan beasiswa untuk meneruskan pendidikan ke Perguruan Tingga ( D2 ). Demi membiayai Pendidikannya di SMAN I Bojonegara, anak ke 7 dari 7 bersaudara ini tidak gengsi untuk mencari uang tambahan. Bersama teman-temannya yang tidak mampu, ia merintis usaha. Ia berjualan Es, pilus, permen, dan sejenisnya. Usaha itu ia lakukan ketika Jam istirahat tiba. Ia dan teman-temannya pun tidak gengsi untuk membantu pekerjaan sekolah. Semua itu ia lakukan demi meringankan beban kakak-kakaknya membiayai Pendidikannya. Beratnya perjuangan Adi di Sekolah, ia imbangi dengan Prestasi yang membanggakan. Prestasinya di Sekolah selalu mendapatkan Pringkat 1 di Kelas.

Pada Tahun 2004, Adi meneruskan Pendidikan Formalnya di STAI Suka Bumi jurusan D2 PGSD. Ia mengambil beasiswa yang ia dapat dari seorang Donatur karena ke aktifannya. Di kampus, Adi pun aktif kembali berorganisasi. Ia terpilih menjadi Wakil Presiden Mahasiswa di organisasi BEM. Namanya kian mencuat di kalangan Mahasiswa. Lagi-lagi, berorganisasi tidak membuatnya lupa akan kewajibannya untuk belajar, terbukti Predikat A selalu ia dapatkan di kampusnya dengan Indeks Prestasi akhir, 3,5. Hasil yang benar-benar Memuaskan.

Adi lulus dari Pendidikan ini pada Tahun 2006. Kado Istimewa menantinya ketika ia selesai Wisuda. Ia langsung direkomendasikan untuk mengabdi sebagai Guru Honorer di SDN Bojonegara 1. Tawaran inipun tidak ia sia-siakan. Sambil mengabdi, kemudian beliaupun mendapatkan bantuan Pendidikan dari Dinas Sosial untuk meneruskan Pendidikannya di bangku Perkuliahan S1. Ia mendapatkan pendidikan kembali di kampus STKIP Siliwangi Bandung, jurusan Bahasa dan Sastra Daerah. Selama di Bandung, ia pun aktif kembali berorganisasi di BEM. Di Bandung, ia tinggal bersama keluarga Bapak Asep Robert. Orang yang telah membantu Adi dalam menempuh Pendidikan Formal dan selalu memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepadanya. Pada Tahun 2009 ia lulus dengan Indeks Prestasi 3, 01 dan masuk ke dalam daftar 10 Mahasiswa terbaik pada saat itu. Sebuah pencapaian yang luar biasa dari seorang anak laki-laki yang berasal dari kalangan yang tidak mampu dari segi Ekonomi.

Saat ini, Supriyadi telah tumbuh menjadi pemuda yang penuh dedikasi. Aktivitasnya saat ini masih mengabdi di SDN Bojonegara 1. Sekolah yang telah banyak memberikan peluang dan harapan kepadanya. Terlebih, Semua Dwan Guru di Sekolah tersebut sangat menyanyanginya. Bahkan Kepala Sekolah sudah menganggapnya sebagai anak sendiri. Semua ini bukan tanpa sebab, selain ia pintar, ia pun sangat terkenal dengan Kedisiplinannya. Walupun masih berstatus sebagai Guru Honorer, namun prestasinya di SDN Bojonegara 1 sudah banyak dirasakan. Ia selalu sukses dalam membimbing kegiatan Extrakurikuler, ia pun sukses dalam membimbing Siswa belajar. Siswa didikan dan bimbingannya selalu mendapatkan prestasi membanggakan baik di Sekolah maupun di luar sekolah. Supriyadi sangat disegani oleh Murid-muridnya di sekolah, Kedisiplinan dan ketegasanya ini membuat siswa selalu menaati peraturan Sekolah.

Pemuda yang sangat suka sekali dengan Nasi Goreng dan Telur mata Sapi ini, ternyata suka juga bercanda dengan murid-muridnya. Dalam kata lain, Guru yang satu ini sangat pandai menempatkan Posisinya. Ia tahu kapan ia harus bercanda dengan Murid dan Guru, ia pun tahu kapan waktunya ia bercanda dengan mereka. Laki-laki yang suka Naik Gunung ini pun gemar sekali bermain Futsal bersama teman-temannya. Adik-adik kelasnya ketika bersekolah di SMAN I Bojonegara, sekaligus anak-anak yang Adi Bimbing selama di Sekolah sangat menyukai dan sangat dekat dengan sosok laki-laki  yang satu ini. Ia dan bimbingannya selalu menamakan perkumpulannya dengan istilah " Rongsag ". Saat ini, Guru yang suka sekali naik Gunung dan jalan-jalan inipun mengabdi di MA Nurul Hidayah Bojonegara. Ia mengajar Pelajarana Bahasa Indonesia. Salah satu Sekolah yang mengantarnya menjadi " Guru bersertifikasai ( Guru Profesional ) ". Beliau mengikuti PLPG pada Tahun 2013 di Wisma Kinasih Depok, Rayon 09 UNJ, dan dinyatakan LULUS.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini penulis berikan biodata lengkap dari seorang laki-laki yang suka Nonton ini. Cek yu'...!!!

Nama    :  Supriyadi
Ttl         : Serang, 10 April 1988
Alamat  : Kp. Sumuranja Bakrie Desa Sumuranja Kecamatan Puloampel
Hoby     : Membaca, Hiking, Pramuka, Dll...
Motto   : Fastabiqul Khoirot
Tlp        : 0819 1119 0816
Email    : adi.0410@yahoo.co.id

Itu saja dulu, selanjutnya terserah pembaca. Hehehe...
Semoga Profil ini bermanfaat untuk keluarga besar SDN Bojonegara 1 dan untuk para pembaca sekalian. Kita belajar dari perjalanan hidup seorang SUPRIYADI, bahwa keadaan Ekonomi keluarga tidak menjadi halangan untuk menggapai Cita-cita. Usaha keras, tekun, jujur, dan Ibadah adalah kuncinya

SELESAI.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar